Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
Ahli Gizi sebut pentingnya pemberian MBG yang disertai dengan edukasi
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-15 11:34:29【Resep Pembaca】537 orang sudah membaca
PerkenalanTangkapan layar-Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Perta

Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB) Budi Setiawan menyebut pentingnya pemberian Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disertai dengan edukasi tentang makanan dan gizi.
Budi mencontohkan salah satu program Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Gizi Indonesia (AIPGI) bersama Badan Pangan Nasional (Bapanas) sebelum MBG, yakni gerakan edukasi dan pemberian kudapan bergizi untuk siswa (Genius).
"Kegiatan Genius itu dilakukan di 10 provinsi, yang menjangkau 25 ribu siswa di 50 kabupaten. Program itu memang berbeda dengan MBG, yakni memberikan kudapan dengan edukasi, dengan melibatkan dinas pendidikan, dinas kesehatan, pemerintah daerah, dan BPOM untuk menjamin keamanannya, meski berbeda, mungkin ini bisa menjadi contoh edukasi gizi dalam Program MBG," katanya dalam siniar Badan Gizi Nasional (BGN) yang dipantau di Jakarta, Rabu.
Budi menjelaskan, penetapan lokus untik Program Genius juga telah menggunakan peta ketahanan dan kerawanan pangan yang selalu diperbarui oleh Bapanas untuk mendeteksi wilayah dengan tingkat malnutrisi tinggi.
Baca juga: Menteri PANRB pastikan pemerataan MBG hingga daerah terpencil
"Itu peta yang selalu diperbarui oleh Bapanas ngak hanya di tingkat nasional, tapi juga provinsi, kabupaten/kota, bahkan hingga level kecamatan. Di sana kita bisa tahu area-area mana yang memiliki prevalensi malnutrisi tinggi, jadi kita memprioritaskan wilayah yang memang anak-anaknya kurang gizi," ujar dia.
Program Genius juga mendeteksi anak-anak dengan intoleransi laktosa dan alergi, yang perlu menjadi perhatian bagi BGN maupun petugas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
"Aada istilah lactose intolerant, anak-anak yang sudah lama ngak minum susu, jadi begitu minum susu suka diare. Kita juga memengakan mana yang lactose intolerant dan alergi, sehingga harus diperhatikan," tuturnya.
Menurutnya, edukasi tentang gizi bisa menyasar ngak hanya para siswa, tapi juga para petugas SPPG agar mereka bisa lebih memahami pentingnya keamanan pangan.
Hingga November 2025, jumlah penerima manfaat MBG di Indonesia telah mencapai lebih dari 40 juta orang, dengan jumlah SPPG yang telah beroperasi sekitar lebih dari 13 ribu unit.
Baca juga: 2.031 anak terima manfaat MBG Polres Solok Selatan
Baca juga: Perpusnas dukung MBG, siapkan bacaan "bergizi" dukung peningkatan literasi
Suka(67527)
Artikel Terkait
- KPK tangkap Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dalam OTT
- Kareg SPPG Kepri catat delapan dapur MBG telah kantongi SLHS
- Pengamat: Kemendagri pegang peran strategis sukseskan MBG
- Sembilan SPPG di Bangli Bali kantongi SLHS
- APMAKI minta polisi usut tuntas kasus nampan MBG pakai label palsu
- Kolaborasi kuliner Indonesia
- Atasi gejala angin duduk dengan tepat: Pertolongan dan pencegahannya
- Pendaftaran film santri di SANFFEST 2025 dimulai 10 November 2025
- Dari Jakarta ke Belem, langkah panjang Indonesia tuk aksi nyata COP30
- Atasi gejala angin duduk dengan tepat: Pertolongan dan pencegahannya
Resep Populer
Rekomendasi

UI gelar sarasehan nasional bahas lingkungan dan kesehatan

Mbappe raih sepatu emas, Perez singgung legenda Real Madrid

Formula Prabowo dari APEC Gyeongju untuk dunia

Pameran tunggal Nyoman Bratayasa, hadirkan patung berusia dua abad

BPBD DKI sudah bersiap hadapi potensi terjadinya banjir rob

Pengamat: Kopdes Merah Putih modal untuk bangun ekonomi berbasis lokal

Cari pengganti susu sapi? susu kambing bisa jadi pilihan sehat

Seluruh siswa Saptosari DIY sehat kembali usai keluhan hidangan MBG